Ini masalah hubungan manusia dengan Allah SWT. Kita di pihak yang mengharap, dan pemberinya adalah Allah. Maka saya rasa, layaklah jika saya gunakan jawapan Allah SWT sendiri untuk hal ini.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang “Aku” maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila berdo’a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka itu beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran ( Al Baqarah: 186)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih dekat dari pada urat lehernya (Al Qaaf:16)
“Apakah kamu mengira akan masuk surga padahal belum datang kepadamu (ujian) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kami. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, diguncang (dengan berbagai cobaan). Sehingga Rosul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (Al-Baqarah: 214)
Mungkin akan ada yang membahaskan, apakah rapat Allah SWT ini bermaksud memang Allah itu benar-benar di sebelah kita, atau hanya ilmu Allah SWT sahaja yang rapat dengan kita?
Untuk saya, saya tidak suka membahaskan hal itu. Sudah cukup pada saya, saya menerima bahawa Allah SWT itu amat dekat dengan saya. Saya tidak peduli sama ada benar-benar Allah yang berada dekat dengan saya, atau yang dekat dengan saya ini hanyalah ilmu-Nya. Kerana jika saya berada dalam salah satu keadaan itu, tiada apa pun kekurangan untuk saya.
Yang penting, Allah kata – Sesungguhnya aku amat dekat…
Dan Allah SWT itu tidak pernah memungkiri kata dan janji-Nya.
Pada saya, habis setakat itu. Allah nak dekat dengan saya macam mana, itu urusan Dia.
No comments:
Post a Comment